Cerita Istri Pemadam Kebakaran: Seorang lelaki yang bekerja di pemadam
kebakaran bercerita kepada istrinya, "Di sana kalau misalnya terdengar Bel
Satu, itu berarti kita harus segera mengenakan seragam. Bel Dua berbunyi
artinya semua harus segera menuju ke truk. Bel Tiga berarti semuanya sudah
berada di atas truk dan siap pergi ke tempat kebakaran. Nah, aku ingin kita
juga memakai sistem ini dalam bercinta."
"Jadi kalau aku bilang Bel Satu, kamu harus segera telanjang; Bel
Dua, segera ke tempat tidur dan Bel Tiga, kita mulai bercinta," tambahnya.
Si istri setuju. Keesokan harinya ketika lelaki tersebut pulang kerja, ia
berteriak, "Bel Satu!"
Dan istrinya langsung melepaskan semua bajunya. "Bel Dua!"
teriaknya dan si istri lalu naik ke tempat tidur. "Bel Tiga!" dan
mulailah mereka memadu kasih. Beberapa saat kemudian isterinya teriak :
"Bel Empat! Bel Empat!"
"Apa maksudmu?" tanya suaminya. "Perpanjang selangnya.
Semprotanmu masih jauh dari api..."
Cerita Kehebatan suami: Dua orang ibu rumah tangga sedang berbincang
mengenai kehebatan suami mereka diatas ranjang. "Suami saya sanggup
melakukan hubungan sex selama 1 jam"
"Wah, itu sih nggak ada apa-apanya dengan suami saya. Suami saya
sanggup melakukannya dalam 7 jam 1 menit. Padahal suami saya buta lho," kata
wanita kedua.
"Wow, hebat sekali! Bagaimana suami ibu melakukannya?," tanya
wanita pertama penasaran. "Selama 7 jam dia mencari lubang, setelah itu
mainnya 1 menit."
Cerita Sebuah Keluarga Miskin: Di sebuah sekolah, seorang puteri
bintang film terkenal diminta ibu guru menulis cerita tentang sebuah keluarga
miskin. Beginilah cerita yang ditulisnya:
"Pada zaman dahulu kala adalah sebuah keluarga miskin. Di mana
maminya miskin, papinya miskin, anak-anaknya miskin."
"Tak hanya itu babunya juga miskin, supirnya miskin. Tukang
kebunnya miskin, penjaga malamnya miskin. babby sitternya miskin. Semuanya
miskin-miskin..."
Cerita Tukang Bohong: Tonton yang baru pertama kali akan pergi ke
Jakarta diberi pesan oleh Diki, teman nya sekampung yang telah bertahun-tahun
tinggal di Jakarta. "Hati-hati di Jakarta, karena orang Jakarta banyak
bohongnya, tukang tipu."
Ketika hendak turun dari bis kota dari Terminal Pulo Gadung menuju
rumah Diki, sang kondektur bis berteriak memberi tahu, "Awas kaki kiri
duluan, kaki kiri duluan!" Ingat akan pesan Diki, Tonton langsung
berpikir, "Ah pasti kondektur ini bohong."
Dan dia melompat dari bus yang masih berjalan dengan kaki kanan lebih
dahulu. Tentu saja dia jatuh dan babak belur. Begitu berdiri, Tonton
menyumpah-nyumpah. "Memang orang Jakarta tukang bohong. Dengan kaki kanan
saja babak belur, apalagi dengan kaki kiri!"
0 comments:
Post a Comment