CERITA KOPLAK
Saat musim haji beberapa waktu yang lalu saya dan teman-teman menyempatkan diri ziarah haji kepada salah satu teman yang belum lama pulang dari tanah suci. Seperti biasa orang yang ziarah pasti diberi hidangan khas ala arabian seperti air zam-zam dan buah korma. Sambil ngobrol ngalor ngidul bercerita tentang perjalanan hajinya kang haji menyuruh kami menikmati kormanya. Kebetulan salah satu teman saya bernama Komar. Langsung saja kang Haji yang suka mbanyol ini bikin tebak-tebakan.
"Apa bedanya korma sama Komar, ayo siapa tahu" kata Kang Haji
Tentu saja hal ini
membuat kami berpikir keras, malah teman kami yang bernama Komar ini
ngguyu terkekeh-kekeh sambil nggelitu makan korma.
"Kalau korma berasal
dari Arab tapi kalau Komar berasal dari Aran2" (salah saatu desa di
Malang) jawab salah satu teman saya. Saya yang dari tadi juga berpikir
akhirnya melontarkan jawaban jitu. "Kalau korma bisa dimakan siapa saja
tapi kalau Komar yang bisa makan hanya istrinya" kata saya. Sambil
tertawa Kang Haji menjawab, " heh heh heh . . . .masih salah, ada yang
tahu nggak?" serempak kami menjawab " nggak Kang Haji"
"kalau begitu saya
beritahu jawabanya, tapi nggak boleh ada yang protes ya" kata kang haji
sambil setengah tertawa. "OK" jawab saya sambil penasaran apa kira-
jawaban kang Haji
"Kalau korma bijinya hanya satu, tapi kalau Komar bijinya ada dua"
gerrrrrr. . . . . . . kontan orang-orang yang ziarah tertawa mendengar jawaban Kang Haji tersebut.
Akhirnya kami minta barokah doa dari kakng haji karena akan segera pulang. "Sudah kang Haji kami mau pulang mohon barokah doanya" kata saya. Langsung saja Kang Haji berdoa dan kami semua mengamini. Tak dissangka ditengah doa teman kami yang bernama Komar tadi membendung tawa sampai terkentut "tiuuuuut . . . ." yang terdengar cukup keras, sehingga Kang Haji yang tengah berdoapun hampir tidak kuasa menahan tawa.
Akhirnya kami minta barokah doa dari kakng haji karena akan segera pulang. "Sudah kang Haji kami mau pulang mohon barokah doanya" kata saya. Langsung saja Kang Haji berdoa dan kami semua mengamini. Tak dissangka ditengah doa teman kami yang bernama Komar tadi membendung tawa sampai terkentut "tiuuuuut . . . ." yang terdengar cukup keras, sehingga Kang Haji yang tengah berdoapun hampir tidak kuasa menahan tawa.
" oalah. . . . . dasar haji koplak, semoga tetep menjadi haji mabrur ya Kang" kata saya dalam hati
(yang namanya Komar jangan tersinggung ya. . . . .)
(yang namanya Komar jangan tersinggung ya. . . . .)
0 comments:
Post a Comment